Living Full (via Path)

Thing is, blogging has taken a back seat this past month. Happy October friends.

Saya sok suibuk. Kesibukan baru di warung saya cukup menguras energi dan pikiran, walaupun saya sangat senang melakukannya, dan terutama saya tidak merasa tertekan oleh apapun. I'm so much happier rite now.

Pic 1,2  Mbak Tika dan bebeb Farrah mampir ke warung saya, taulah kalo emak bala-bala lagi ngumpul, heboh padahal cuma bertiga.
Pic 5  Saya sama Bulek chef-nya Warung Obama hahaha
Pic 6 foto barusan nih, Alif dan Rangga baru pulang ngaji
Pic 7 jellybeans
Pic 9  candid Papa di bandara pas melepas calon jamaah haji 2013, alhamdulillah Bapak dan Ibu mertua berangkat tahun ini. Moga-moga jadi haji mabrur Pak, Buk.. xo
Pic 10-12 di My Kopi O, Mama Faza ngasi hadiah ulang tahun untuk saya "makasiiii mama Faza", ulang tahun saya kira-kira udah 3 tahun yang lalu, dan kami baru sempet hangout bareng.

Hope your week is fully lived and blessed..xo

Solo Baru

Salah satu rumah makan seafood yang juga cukup populer di Balikpapan adalah Solo Baru yang berada persis di sebelah Rumah Makan Haur Gading. Menu yang disediakan di Solo Baru juga sama persis dengan Haur Gading. Ikan, udang galah, cumi yang serba dibakar dan pepes patin, hanya saja yang membedakan Solo Baru dengan Haur Gading adalah harganya yang lebih murah dan menurut saya sambal tomatnya lebih enak hehe.

Rata-rata ikan dan udang galah di Solo Baru harganya 30rb seporsi. Sate cumi 15rb/tusuk.

Sebelum ke Solo Baru, kami ngumpul dulu di eks- sekolah Alif untuk arisan. Sebagian dari anak-anak kami yang gak diterima di SD Al Auliya terpaksa bersekolah di sekolah lain. Dan pastinya emak-emaknya yang udah terlanjur nyambung kalo guyon - bakal jarang atau bahkan gak ketemu lagi. So, biar tetap bisa ngumpul2, kami membuat arisan bulanan. Walaupun di arisan kali ini 3 personelnya gak bisa datang tapi tetep seperti biasa ramenya kayak orang sekampung. :D

Life is eat first: Haur Gading

Udah beberapa lama saya dan Mama Faza berencana makan di Haur Gading, Alhamdulillah akhirnya kesampean. Untung gak ada percaya kepuhunan ya, jadi biar pengen tapi kalo belum sempet pergi ya ditunda dulu kepengennya.

Haur Gading ini adalah salah satu rumah makan yang menyediakan menu seafood dan udah sangat terkenal di Balikpapan. Menurut Mama Faza, dari jaman dia SD sekitar tahun 90'an, rumah makan ini udah ada. Lokasinya di area Pasar Inpres Kebun Sayur. Haur Gading dalam bahasa Banjar artinya "bambu kuning", walaupun kata haur sendiri artinya adalah sibuk. Pas saya tanya temen-temen yang urang Banjar, ternyata mereka juga gak ada yang tau arti Haur Gading. :D

Pepes patin, salah satu menu andalan di sini.

Nyam nyam..

Ikan bakar dan pepes Patin 30rb seporsi

Udang galah 45rb

Life is eat first: Bebek Slamet

Alhamdulillah, di hari pertama anak-anak masuk sekolah, kami ditraktir lagi sama Mama Faza. Kali ini dalam rangka ultah Nabigh yang ke 4, padahal ultah Nabigh udah lewat Desember lalu, yang juga dirayakan dengan berlibur di Menara Bahtera. Tapi kata Mama Faza dia emang pernah bilang, "nanti ya InshaAllah, kalo Nabigh ultah, kita makan-makan lagi." Tapi kita udah gak ada yang ingat. Tapi kalo diajakin makan siapa si yang gak mau.

Dan kali ini dia ngajakin makan di Bebek H. Slamet yang di Bhayangkara. Yang lain udah sering ke sini. Saya sama Mama Musa aja yang belum pernah. Mama Musa gak pernah ke sini karena dia sama suaminya bukan penggemar bebek. Kalo saya belum pernah makan di sini karena, gak kepikiran lewat-lewat aja gak pengen mampir. hahaha alasan yang aneh.

Seporsi Rp. 31.500,-

cozy

Semoga jadi barokah ya Mama Faza huehehe, and Nabigh jadi anak yang soleh ya Nak.

Nice Eateries, Lapangan Pesora

Salah satu tempat makan yang paling gampang dicari di Balikpapan adalah pujasera di Lapangan Pesora ini. Lapangan Pesora sebenarnya adalah sebutan lama untuk Stadion Persiba. Tapi karena beberapa teman lebih sering menyebutnya Lapangan Pesora, saya jadi teikut-ikut de, nyebutnya Lapangan Pesora.

//Gado-gado siram Mama Musa Rp 10ribu//Mi ayam saya, Rp 11ribu//Bakso campur Mama Fio Rp 11ribu//where we have been//

kompak sama Mama Fio, double white. all pics taken with camera phone xo

Eating Weather, Bubur Ayam Jakarta Pak Wangkis

Meskipun makanan yang satu ini, impor dari ibukota, ternyata bubur ayam Jakarta cukup populer dan banyak peminatnya di Balikpapan. Gak kalah populer sama bubur ayam Samarinda yang merupakan makanan khas Balikpapan dan Samarinda. Salah satu tempat makan bubur ayam Jakarta yang terkenal enak adalah, bubur ayam Pak Wangkis, lokasinya persis di depan PLTD Gn. Malang.

Tadi pagi cuaca di Balikpapan sedang, mendung, dan cukup dingin. Jadi pengen makan yang sesuatu yang hangat. Coto Makassar kejauhan, kalo gak di Rapak, di Klandasan. Papadaan juga kejauhan. Akhirnya Mama Olla nyeletuk tentang bubur ayam PLTD yang kata orang-orang cukup enak dan selalu rame pengunjungnya. Jadilah kami makan di situ tadi pagi.

Murah meriah dan yang paling penting, enak, seporsi hanya IDR 12K. Campuran usus, hati dan telurnya sama sekali gak beraroma amis, tapi malah gurih dan nyaman banarlah. :)

bubur saya, tanpa kedelai goreng.

narsis whenever, wherever.. hehehe