Thursday, January 24, 2013

Tradisi Maulid di tempatku

Hari Selasa lalu, masjid dekat rumah saya mengadakan acara peringatan Maulid Nabi. Beberapa warga yang anaknya ngaji di TPA di masjid ini dapat undangan khusus untuk hadir. Tapi yang gak dapat undangan pun boleh hadir dan ikut mendengarkan ceramah dan pastinya bersholawat untuk Nabi.

Peringatan Maulid Nabi memang gak bisa lepas dari tradisi di masing-masing daerah. Lepas dari anggapan bid'ah dan sesat, hal-hal yang sudah menjadi tradisi secara turun temurun memang susah dihilangkan dari masyarakat kita kan? Peringatan Maulid di tempat saya kemarin juga gak ketinggalan dengan tradisi berebut ketan inti dan telur rebus. Walaupun mungkin acara berebut telur gak ada hubungannya sama kelahiran Rasulullah dan biasanya malah berakhir dengan beberapa anak menangis karena gak kebagian telur, tapi makna dari peringatan Maulid Nabi adalah agar kita bisa mencontoh keteladanan beliau dan mencintainya.
Telur Maulid Nabi di Banyuwangi [src]
Saya sendiri sebenarnya gak hadir di acara ini (makanya gak ada foto hehe) karena acaranya dimulai ba'da Isya' dan molor sampe jam 9 malam baru dibuka. Dan Alif memang gak dibolehin datang sama Papanya karena lagi sakit batuk dan agak demam.

Dan hari Rabu kemarin sekolah Alif juga mengadakan acara peringatan Maulid Nabi, yang pastinya gak pake acara berebut telur dan ketan. Kemarin anak-anak berkumpul di lapangan dan bersholawat sebelum lomba mewarnai, mengurut huruf hijaiyah dan melempar tali. Alhamdulillah, Alif gak ikut lomba apapun, bahkan gambar yang harusnya diwarnai pun gak selesai dikerjakan. Dia sibuk gangguin temen -_-! MasyaAllah Alif!!





Maldini lagi melempar tali (tali atau apa si? ya whateverlah)


1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...