Thursday, October 07, 2010

Suku Dayak Maanyan, Cikal Bakal Suku Banjar di Tabalong

Suku Dayak Maanyan Kuno [gambar dari google.co.id]

Mungkin sebenarnya tidak semua orang dari Suku Dayak Maanyan sudah memeluk agama Islam, tapi perkembangan Islam yang sangat pesat di wilayah Kalimantan Selatan dan kedatangan suku2 lain seperti Bugis dari luar Kalimantan yang juga beragama Islam sedikit banyak telah mempengaruhi pandangan masyarakat Suku Dayak tentang Islam..

Suku Dayak Maanyan atau Dayak Warukin adalah penduduk asli daerah Tabalong.. Jauh sebelum Islam dan agama yang lain datang, mereka memeluk agama Kaharingan (Kehidupan), yaitu aliran kepercayaan Suku Dayak Kalimantan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.. Tuhan dalam istilah agama Kaharingan disebut Ranying..

Salah satu bukti diterimanya Islam oleh Suku Dayak di Kabupaten Tabalong adalah didirikannya Masjid Pusaka Banua Lawas sekitar tahun 1600an, di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong.. Konon di lokasi tepat berdirinya Masjid ini, dulunya merupakan pesanggrahan atau tempat pemujaan Suku Dayak Maanyan.. Bahkan di Masjid ini masih terdapat 2 buah tajau (gentong tempat menampung air yang digunakan orang Dayak untuk memandikan bayi yang baru lahir) peninggalan orang Dayak Maanyan yang telah berumur 400 tahun..

Masjid Pusaka Banua Lawas [gambar dari google.co.id]

Seiring masuknya agama Islam ke wilayah Tabalong sebagian dari orang Dayak Maanyan yang tidak bisa menerima Islam memilih meninggalkan Banua Lawas.. Mereka memilih masuk ke pedalaman2 hutan di wilayah Kalimantan Tengah..

Sebagian besar orang Suku Dayak yang telah memeluk agama Islam tidak lagi menyebut diri mereka sebagai orang Dayak melainkan orang Banjar dan bermukim di wilayah Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, bahkan salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak Maanyan..



4 comments:

  1. Ternyata Misionaris tidak berdampak di Tabalong.Bagai mana Dengan ritual Adatnya apakah suku Dayak maanyan sudah mengikuti pola islam sehingga tidak mengunakan Babi lagi disaat acara panen padi dan tolak bala...??

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang udah muslim harusnya udah gak pake tradisi begitu ya, tapi saya jg gak tau persis eh hihi

      Delete
  2. kamu dayak ya? kok cantik?

    ReplyDelete
  3. info aja....ada kemiripan tata bahasa manyan dan bahasa asli jangkung....

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...