Terinspirasi dari status teman di FB, semoga hari ini banyak yang kawin dan banyak pawang hujan soalnya mau nonton.. Dan dari status salah satu tweep (tepatnya minggu kemaren 10-10-10), gara2 banyak yang kawin, banyak pawang hujan, Jakarta jadi tambah panas oy.. ^^ Sebegitu berhubungannya ya antara kawinan sama pawang hujan?
Buat orang yang lagi punya hajatan, hujan merupakan "musibah", bisa bikin oang2 yang diundang jadi males datang, tempat acara berlangsung juga jadi becek dan kotor, maklum yang biasa pakai jasa pawang hujan'kan pasti dari kalangan menengah ke bawah, yang acara hajatannya di rumah sendiri (gak di gedung atau hotel)..
Di Jawa (di tempat asalku, Malang), pawang hujan biasa dipanggil "Tukang Nyarang Udan", artinya ya gitu de, tukang mindahin hujan.. Mereka ini kalau lagi "bekerja" menggunakan cara yang *aduh, otakku gak nyampe* pokoknya unik dan susah dijelasin dengan akal sehat.. Dan hasilnya biasanya cukup membuat si pemilik hajatan terkagum2, hujan langsung berhenti, langit langsung cerah dan tamu2 langsung berdatangan.. Hujannya?? Gak tau de dipindahin ke mana.. hehe
Aku jadi inget pas kawinanku sendiri dulu, orangtuaku juga nyewa jasa "orang pintar" buat melancarkan acara termasuk "memindahkan" hujan.. Orang pintar yang disewa orangtuaku bukan dukun2 yang bawa2 kemenyan gitu si, tapi lebih pas dibilang "penasehat spiritual" pribadi bapakku, namanya Pak Mat, orang Madura Jember, yang semacam ihktiar atau usaha niat menunda atau memindahkan hujan hanya atas ijin Allah SWT.. Pak Mat ini (seingetku) media yang dipakai air dan kertas2 yang dirajah ayat2 Al-Qur'an gitu (masing2 pawang hujan, punya cara dan media sendiri dalam melakukan ritual mereka).. Dan Alhamdulillah, acaraku lancar jaya.. Walaupun aku sendiri gak seberapa "percaya" yang gitu2.. (kangen omah mBandulan) :))