I was so glad when Mama Faza finally decided to "carry" me on her vacation to Tenggarong and Samarinda. I had no idea what to expect about Tenggarong because I've never been there before but wanted to go for so long. I've known Tenggarong from internet, friend's stories, but yesterday I had such a different experience.
Kota Raja yang jalanannya MasyaAllah, foto dengan background cipratan lumpur sampai jendela.
conveyor batubara tersebar sepanjang jalan menuju Tenggarong
Museum Mulawarman
kompleks makam Raja-raja Kutai
Masjid Jami' Sultan Sulaiman di kompleks Istana
Istana Sultan Kutai
Pengalaman yang mendebarkan tapi seru, untuk memotong jalan dari Tenggarong ke Samarinda sejak jembatan Tenggarong ambruk 2 tahun lalu, kami menyebrangi Sungai Mahakam menggunakan kapal ferry. Alif sempat ketakutan pas tau kapal ferry yang dimaksud adalah perahu klotok. Dan uniknya dari penyebrangan ferry klotok ini adalah dermaganya ada di sepanjang jalan di sepanjang sungai Mahakam. Jadi gak usah kuatir ngantri kalo nyebrang pake ferry yang satu ini.
Dan ternyata begitu sampai di Tenggarong Seberang, gak terlalu jauh lagi untuk sampai ke Samarinda. Kira-kira 30 menit perjalanan tau-tau nyampenya di Jl. P. Suryanata Samarinda. Dan saya sempat melihat Pecel Family I yang ada di jl Suryanata ini. Dulu saya udah pernah ke sini tahun 2007. Udah lama juga ya, pas Alif masih umur 4 bulan.
very late lunch time di Pasar Segiri Samarinda.
Jalan-jalan di Samarinda rasanya gak terlalu beda sama Balikpapan. Bedanya cuma Balikpapan bersih dan teratur, sementara Samarinda agak jorok dan lebih crowded dan kotanya juga jauh lebih besar dari Balikpapan.
Alhamdulillah kesampean mampir Islamic Center
Masjidnya, Subhanallah bagus2. :)
ReplyDeleteJadi pengen kesanaaaa.... Semoga dikasih rejekinya :)
ReplyDeletembak win, iya subhanallah bgt <3
ReplyDeletembak evi, aamiin, ntar kl ke sini kopdar ma aku ya :D