Tuesday, October 05, 2010

Burung Enggang, Simbol Kedewataan dalam Budaya Kalimantan

Burung Enggang di Ketinggian Hutan Kalimantan [image from wikipedia]

Bagi masyarakat di Pulau Kalimantan, burung yang satu ini sudah menjadi bagian dari sendi kehidupan mereka, seperti burung Garuda untuk Indonesia.. Burung Enggang atau disebut juga burung Rangkong ini adalah salah satu fauna yang menjadi ciri khas Pulau Kalimantan dan merupakan maskot Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, simbol Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan merupakan simbol kepahlawanan bagi Suku Dayak Kenyah di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.. Dalam kebudayaan masyarakat Banjar, burung Enggang diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena budaya Banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran mahluk bernyawa..

Burung Enggang ada beberapa jenis tapi yang mungkin paling populer adalah Burung Enggang Besar hehehe, yang kebetulan patungnya ada di mana2 di Kota Balikpapan.. Dan di antara Enggang, jenis Enggang Gading adalah yang terbesar ukurannya, baik kepala, paruh dan tanduknya yang menutupi bagian dahinya.. Warna tanduknya merah pada bagian yang dekat dengan kepala, kuning gading pada sisanya..

Burung Enggang biasa bertengger di pohon yang tinggi, burung ini sering menimbulkan suara yang ramai di tengah hutan. Makanannya buah-buahan terutama buah beringin dan palem, tapi tidak jarang juga makan serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil.. Tapi lagi2 sangat disayangkan Burung Enggang yang merupakan kebanggaan warga Kalimantan kini populasinya semakin memprihatinkan, karena sering diburu untuk dijadikan piaraan dan koleksi...

Tari Kancet Ledo atau Tari Gong [image from google.co.id]

Menggambarkan kelembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk2 ditiup angin.. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian adat suku Dayak Kenyah, kedua tangannya memegang rangkaian bulu2 ekor Enggang..



3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...